Tentang Sekolah Rakyat KAMI

Makassar, Sulawesi Selatan, Indonesia
Pendidikan untuk semua. Inilah yang menjadi dasar didirikannya Sekolah Rakyat Kami. Bergerak pada isu pendidikan Alternatif, sekolah Rakyat KAMI (Komunitas Anak Miskin) mendampingi anak-anak pemulung yang terletak di pintu nol Politeknik Negeri Ujung Pandang atau belakang workshop Unhas (pemukiman pemulung). Sejak didirikannya pada tahun 2007 sampai hari ini, sekitar 30an anak pemulung dengan rutin bermain dan belajar bersama disebuah gubuk kecil, usang, namun nyaman yang sering kami sebut dengan nama Sekolah. Karena di Sekolah rakyat KAMI, tidak ada sekat formal yang membatasi anak untuk berlajar

Rabu, 26 September 2012

PELATIHAN PENDIDIKAN ALTERNATIF

Diprioritaskan untuk 20 pendaftar pertama...
  

karena PENDIDIKAN HAK SEMUA WARGA...
pendidikan membebaskan & u/semua. bantu share tmn2 :)

CP : ANDIS 082348587588        ALIF 081231743542
        ANCA 085299107353
Daerah #MAKASSAR

 

Minggu, 01 Juli 2012

kelinci...


“Kelinci itu telah disemayamkan. Semoga arwah dan segala amal perbuatan kehewanannya  di terima di sisi-Nya.”

Sabtu, 23 Juni 2012

Ada yang heran di Sekolah, ketika kulihat ada setumpuk tanah pasir menggembung di atas tanah subur dekat sekolah. Jaraknya kurang lebih hanya  20 langkah kaki orang dewasa. Menggunung dengan pagar di sekelilingnya dan spoons bekas sebagai atap.

Sabtu, 19 Mei 2012

Belajar Mengaji


Hari ini aku janjian dengan Rahi ke Sekolah. Namun dia agak telat. Ibu Ekky bersama cucunya menikmati sore di Sekolah. Sebuah karpet hitam membuatnya tampak bersih. Anak dan menantunya juga ada. Hendak menjemput bayi mereka yang dititip pada sang Ibu. Aku mendekat dan memilih duduk disampingnya.

Mencari Rumah Baru untuk Sekolah KAMI


Kemarin sebuah pesan singkat masuk ke telpon selulerku. Hari ini ada pertemuan dengan kawan-kawan komunitas Sekolah KAMI. Pertemuannya di Sekolah, pukul 16.00. Cuaca tak bersahabat sore hari. Hujan selalu menyabangi langit Makassar. Beberapa kali langkahku harus terhenti karena hujan. Dua hari lalu aku harus habiskan sore di pinggir danau UNHAS karena hujan. Sebelumnya pun aku hanya keliling kampus karena hujan yang tiba-tiba mengguyur.

Senin, 16 April 2012

Pendidikan Alternatif dan Kelas Tanpa Batas


Kenapa Pendidikan Alternative harus ada?

Pertanyaan itu mungkin harus kita jawab bersama. Dan saya akan memulai sedikit menguarai pertanyaan di atas. Tidak bisa kita pungkiri bahwa hari esok tergantung dari seberapa bagus kualitas generasi yang akan mengisi kehidupan dimasa mendatang.

Anak anaklah yang akan tumbuh beberapa puluh tahun kedepan dan akan mengisi kehidupan. Anak anak akan terus lahir dan bertumbuh tiap harinya. Di masa depan yang masih dalam tebakan kita. Tapi tak berarti tak bisa kita predikisikan masalah masalah yang mungkin akan terjadi. Hari ini adalah gambaran di masa mendatang.

Kemiskinan di Negara ini tentulah bisa menjadi gambaran untuk memprediksikan masa depan anak anak. Pada tahun 2011 saja BPS mencatat 29, 89 juta jiwa yang berada di bawah garis kemiskinan itupun standar garis kemiskinan di Indonesia  yang di tetapkan FOA sangat miris. Pendapatan 7000 ribu rupia perhari sudah dianggap tidak miskin. Dan standar BPS sendiri 7,791 rupia perhari.

Senin, 09 April 2012

PENGOBATAN UNTUK FARDI


Tumpukan karung berisi gelas air kemasan, dan botol-botol memenuhi area pemukiman pemulung itu. Sampah berserakan dimana-mana. Bau pesing, sampah, bercampur dari comberan menusuk hidung, namun orang-orang yang tinggal disana telah menganggapnya hal biasa. Tak ada WC ataupun kamar mandi permanen di tempat itu. Ada beberapa gubuk berdempet-dempetan . Atap dan dindingnya tak utuh, penuh dengan tempelan plastik ataupun dengan karung bekas. Anak-anak kecil berkeliaran dengan penampilan yang tak terurus. Tak ada pakaian bersih tapi penuh tanah dan lumpur. Pemukiman itu terletak di belakang kampus UNHAS dan Politeknik. Berdampingan dengan rumah kos dan BTN asal mula yang tak jauh dari tempat itu. Di depannya ada komplek s pemakaman umum.

Kamis, 05 April 2012

Warna – Warni sekolah KAMI; Sebuah catatan sederhana tentang sekolah rakyat KAMI


Top of Form
 
Dengan nama Allah yang hanya kepada-Nya lah aku bergantung,, dengan nama Allah Yang hanya kepada-Nya lah aku berharap.. Dengan nama Allah yang Hanya kepadanya kuserahkan Hidup dan Matiku. Bismillahirrahmaanirrahiim..

Sekilas tentang sekolah rakyat KAMI…
          Entah ingin memulai dari mana.. sekolah rakyat KAMI (komunitas Anak Miskin),, dari namanya sudah nampak sedikit gambaran tentang sekolah ini.. kami menyebutnya sekolah alternative atau sekolah rakyat.. sangat berbeda dengan sekolah formal yang kita pernah jalani pada umumnya.. di sekolah ini tidak ada tradisi upacara, tidak ada ujian Nasional, tidak ada ibu dan bapak guru berseragam yg tiap hari menghiasi

Senin, 02 April 2012

pandangan pertama


Sebelumnya, tak pernah menulis panjang-panjang (kecuali tugas sekolah mengarang dari guru) dan tak tau tulisan ini akan sepanjang apa. Kurang paham mengenai jenis-jenis tulisan padahal sewaktu sekolah nilai Bahasa Indonesia tak pernah di bawah 8 J (pameerrrrrrrrr,hihihi)
Mulai yah, “basmallah”
November 2011, saya (baca:Gina) berkenalan dengan tempat dan warga yang ada di  situ. Tempat itu kotor. Tempat itu kumuh. Tempat itu sesak. Tempat itu penuh dengan tumpukan botol plastik, gelas plastik, semua bahan plastik bekas pakai menyatu di situ (kecuali manusia plastik,hihi).

Selasa, 27 Maret 2012

Eksploitasi Pemulung Berujung pada Eksploitasi Anak


Pemulung sangat teresploitasi oleh pedagang pengumpul. Di salah satu komunitas pemulung yang ada di jalan politeknik pintu nol UNHAS. Pemulung harus membayar 100 ribu sampai 150 ribu perbulannya pada pedagan pengumpul untuk biaya listrik. Padahal rata rata warga hanya memakai  lampu saja. Dalam Satu rumah mereka menggunkan 2 balon lampu bahkan ada beberapa rumah hanya menggunkan satu lampu saja danhampir  tak ada perlatan elektronik lain yang menggunakan listrik. Di permukiman itu  Hanya ada 2 rumah yang memilki Tv.

Hanya pada malam hari mereka menggunakan listrik untuk penerangan sebab siang hari cahaya matahari cukup untuk penerangan dalam rumah. Pada malam hari mereka juga tak lama menggunkan listrik. Jika jalan jalan permukiman tersebut jam 9 malam kita tidak akan menemukan lampu lampu yang menyala mereka tidur cepat untu bangun di subuh hari.

sejarah KAMI


"Sekolah RAKYAT KAMI terbentuk sejak tahun 2007. bergerak pada isu pendidikan. Pada awalnya tak ada komunitas hanya mengajar baca tulis dan tak rutin. Sekolah RAKYAT KAMI ini mendampingi anak-anak pemulung yang terletak di pintu nol politeknik atau belakang workshop Unhas (pemukiman pemulung). anak-anak berjumlah sekitar 30 orang lebih dengan kisaran usia 5-13 tahun. beberapa diantaranya masih buta baca dan tulis.


Setelah 3 bulan berjalan pengajar bayak yang tak lagi bisa mengajar. Bahkan vakum. Akhirnya salah satu pengajar yang masih bertahan menginisiasi mengajak teman teman angkatannya dikampus ikut mengajar anak anak. Tak hanya itu  di bentuklah komunitas dengan nama sekolah RAKYAT KAMI.
Saat itu di buat juga susunan struktur organisasi dan aturan aturan di komunitas. Untuk memudahkan kerja kerja teman teman dalam komunitas. Dan juga jadi acuan untuk bekerja.

Setelah membuat stuktur dan pembagiaan peran dibuat juga rencana rencana kerja komunitas selain pengajaran. Tak semua orang dalam struktur bertugas mengajar. Ada yang bertugas menggalang dana untuk kebutuhan proses belajar mengajar.